“Doa Lintas Agama 1000 Lilin di Maumere, Cahaya Harapan dan Seruan Moral untuk Pemerintah”

Kegiatan doa lintas agama dan penyalaan 1000 lilin di Stadion Gelora Samador Maumere menjadi simbol persatuan dan kepedulian masyarakat Sikka terhadap situasi bangsa. Melalui deklarasi kebangsaan, masyarakat menyerukan penghentian kekerasan, transparansi pemerintah, dialog terbuka, serta komitmen menjaga perdamaian dan keadilan demi Indonesia yang bermartabat.

“Doa Lintas Agama 1000 Lilin di Maumere, Cahaya Harapan dan Seruan Moral untuk Pemerintah”
Doa Lintas Agama 1000 Lilin di Maumere, Seruan Moral untuk Pemerintah Disuarakan

Tribratanewssikka.com – Maumere, 5 September 2025. Stadion Gelora Samador, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, pada Kamis (4/9/2025) malam dipadati ribuan warga yang hadir dalam Doa Lintas Agama 1000 Lilin dan Seruan Moral Terhadap Pemerintah. 

Kegiatan ini menjadi bentuk keprihatinan sekaligus solidaritas kemanusiaan terhadap situasi bangsa yang belakangan diwarnai aksi demonstrasi dan tragedi kemanusiaan.

Acara yang dimulai pukul 17.30 Wita tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Sikka Ir. Simon Subandi Supriadi Keytimu bersama Ibu, Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, S.I.K., Dandim 1603 Sikka Letkol Arm Denny Riesta Permana, S.Sos., Wakapolres Sikka Kompol Nofi Posu, S.H., S.I.K., M.H., perwakilan Danlanal Maumere Mayor Laut (T) Nono Sumarno, serta unsur Forkopimda, personel TNI-Polri, Satpol PP, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, mahasiswa, pelajar, dan komunitas ojek online.

Kegiatan diawali dengan doa lintas agama dari perwakilan Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha yang berfokus pada persatuan bangsa, keadilan, dan perdamaian. Dilanjutkan dengan renungan kebangsaan oleh RD. Stef Buyung, O. Carm., serta persembahan puisi, monolog, lagu rohani, dan lagu nasional.

 

Puncak acara ditandai dengan penyalaan 1000 lilin secara serentak oleh seluruh peserta dalam formasi setengah lingkaran. Lilin-lilin itu menjadi simbol cahaya harapan untuk keadilan, perdamaian, dan kemanusiaan.

 

Dalam kesempatan tersebut, komunitas Nian Tanah Sikka membacakan Deklarasi Kebangsaan yang berisi tujuh poin seruan moral, di antaranya: penghentian segala bentuk kekerasan, tuntutan transparansi pemerintah, pembentukan tim investigasi independen pelanggaran HAM, mendorong dialog terbuka dengan rakyat, desakan kepada DPR RI terkait transparansi anggaran serta pengupahan yang layak, dan seruan kepada TNI-Polri agar mengedepankan profesionalisme serta tidak represif dalam pengamanan aksi massa.

 

Deklarasi ini kemudian diserahkan secara simbolis kepada perwakilan pemerintah, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda sebagai wujud komitmen bersama menjaga keutuhan bangsa.

 

Menurut panitia penyelenggara, kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas atas tragedi yang terjadi akibat isu kenaikan gaji DPR RI serta jatuhnya korban jiwa dalam sejumlah aksi demo di Indonesia. 

 

Doa lintas agama dan seruan moral ini diharapkan menjadi pengingat bahwa persatuan, solidaritas, dan dialog adalah jalan mulia untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

 

Seluruh jalannya acara mendapat pengamanan ketat dari Polres Sikka berdasarkan Sprin Kapolres Sikka Nomor: Sprin/62/IX/PAM.3.3/2025 tanggal 04 September 2025. 

 

Kegiatan berakhir pukul 20.00 Wita dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif, serta dimonitor langsung oleh Piket Siaga Satintelkam Polres Sikka.[Cm2⁴-Humas Polres Sikka]