Jagung Subur, Harapan Menguat: Peran Bhabinkamtibmas Polres Sikka Polda NTT di Ladang Warga
Monitoring Bhabinkamtibmas Polsek Waigete Polres Sikka Polda NTT menunjukkan tanaman jagung seluas ±10 hektar di Desa Runut tumbuh baik dan sehat, dengan sekitar 80% telah membentuk tongkol berisi. Serangan hama menurun dan kondisi tanaman dinilai aman hingga masa panen, yang diprediksi berlangsung pada akhir Januari 2026, sebagai wujud dukungan Polri terhadap ketahanan pangan.
Tribratanewssikka.com - Maumere, 22 Desember 2025 – Komitmen Polri dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional terus diwujudkan hingga ke pelosok desa. Kali ini, Bhabinkamtibmas Desa Runut/Desa Sentuhan, Polsek Waigete, Polres Sikka, AIPDA Hendra P.A. Rejab, turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring dan pengecekan pertumbuhan tanaman jagung milik Kelompok Tani Karitas.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin (22/12/2025) pukul 09.00 WITA, bertempat di Perkebunan Misi Patiahu, Seminari Tinggi Ledalero, tepatnya di Dusun Lodong, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.
Dari hasil pengecekan di lahan seluas ±10 hektar, AIPDA Hendra mendapati kondisi tanaman jagung tumbuh dengan sangat baik. Sekitar 80 persen tanaman telah membentuk tongkol yang berisi biji jagung muda, sementara 20 persen lainnya masih dalam tahap pembentukan tongkol.
“Secara umum kondisi tanaman sangat baik dan menjanjikan. Jagung yang ditanam saat ini telah berusia 68 hari, dengan tinggi tanaman bervariasi antara 100 hingga 130 sentimeter,” ungkap AIPDA Hendra di sela kegiatan.
Selain itu, serangan hama ulat yang sebelumnya sempat mengganggu pertumbuhan tanaman, kini dilaporkan menurun secara signifikan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi, sehingga berdampak positif terhadap kesehatan tanaman.
Dalam koordinasi bersama Ketua Kelompok Tani Karitas, Alfonsius Doras, disimpulkan bahwa tanaman jagung berada dalam kondisi relatif aman hingga masa panen, sepanjang tidak terjadi cuaca ekstrem seperti angin kencang yang berpotensi merobohkan tanaman dan mengurangi hasil panen. “Apabila kondisi cuaca tetap stabil, panen jagung diprediksi dapat dilaksanakan pada akhir Januari 2026,” jelasnya.
Kelompok Tani Karitas sendiri beranggotakan 14 orang petani, yang secara aktif mengelola lahan pertanian tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan produksi pangan lokal dan kesejahteraan masyarakat desa.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran Bhabinkamtibmas tidak hanya sebagai penjaga kamtibmas, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan, sejalan dengan arahan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polda NTT.
Dengan kehadiran Polri di tengah masyarakat, diharapkan program ketahanan pangan di Kabupaten Sikka dapat berjalan optimal, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. [Cm24]


