“Polres Sikka Polda NTT Kawal Aksi Damai FOKALIS, Simbol Batu Jadi Pesan Moral untuk DPRD”

Aksi damai tunggal yang dilakukan oleh Forum Rakyat Resah dan Gelisah (FOKALIS) di depan Kantor DPRD Sikka berlangsung aman, tertib, dan terkendali. Meski dilakukan seorang diri, aksi ini menjadi simbol kuat aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan nyata dan transparansi pengelolaan anggaran daerah. Polres Sikka memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan kondusif dengan pengawasan ketat oleh personel Intelkam Polres Sikka sebagai wujud kehadiran Polri dalam menjaga situasi kamtibmas yang tetap aman dan damai di wilayah Kabupaten Sikka.

“Polres Sikka Polda NTT Kawal Aksi Damai FOKALIS, Simbol Batu Jadi Pesan Moral untuk DPRD”
“Forum Rakyat Resah dan Gelisah Guncang DPRD Sikka, Polres Sikka Polda NTT Pastikan Situasi Aman dan Kondusif”

Tribratanewssikka.com – Maumere, 31 Oktober 2025. Sebuah aksi damai yang unik berlangsung di depan Kantor DPRD Kabupaten Sikka, Jalan El Tari, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 12.40 WITA. 

Aksi tersebut digelar oleh Forum Rakyat Resah dan Gelisah (FOKALIS) yang diketuai oleh Frederich Fransiskus Baba Djoedye, sekaligus sebagai pelaksana tunggal aksi.

 

Aksi ini dilaksanakan berdasarkan surat pemberitahuan ke Polres Sikka Nomor: 02/FOKALIS/X/2025 tanggal 29 Oktober 2025. Tidak seperti aksi pada umumnya, kegiatan ini hanya diikuti oleh satu orang, tanpa massa pendukung, namun sarat dengan pesan moral yang kuat.

 

Sekitar pukul 12.40 WITA, Frederich tiba di lokasi menggunakan sebuah truk bernomor polisi EB 8511 BK yang membawa material berupa batu. Ia kemudian memasang spanduk tuntutan di atas gerbang masuk Kantor DPRD Sikka dan menurunkan batu-batu di depan pintu gerbang.

 

Meski sempat diimbau oleh Kasat Pol PP Kabupaten Sikka Adeodatus Buang Da Cunha agar tidak menaruh batu di depan gerbang karena mengganggu akses masuk, hal tersebut tidak diindahkan oleh pelaku aksi.

 

Selanjutnya, pada pukul 12.55 WITA, Frederich membacakan tuntutan Forum Rakyat Resah dan Gelisah (FOKALIS) yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Gubernur NTT, serta Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Sikka.

 

Isi tuntutan menyoroti berbagai persoalan di Kabupaten Sikka, antara lain: Kebutuhan mendesak akan dokter spesialis di RSUD TC. Hillers Maumere, Peninjauan kembali alokasi Pokir dan tunjangan DPRD Sikka agar lebih efisien,Penyelesaian masalah pasar rakyat di Kelurahan Wolomarang – Dusun Wuring, Audit dan penegakan hukum terhadap potensi penyimpangan dana hibah Pokir DPRD, Serta ajakan kepada DPRD agar lebih berpihak pada kepentingan rakyat.

 

Sekitar pukul 13.10 WITA, Frederich menyerahkan berkas tuntutan kepada Sekretaris DPRD Kabupaten Sikka, Ibu Gratiana Alfredy Heriantje, S.Sos, untuk ditindaklanjuti. Aksi berakhir pukul 13.40 WITA dalam keadaan aman dan kondusif.

 

Dalam keterangannya, Frederich menjelaskan bahwa batu-batu yang diturunkan di depan Kantor DPRD Sikka memiliki filosofi tersendiri. Menurutnya, batu melambangkan sindiran agar para wakil rakyat tidak menjadi seperti “kumpulan batu” yang tidak memiliki cipta, rasa, dan karsa terhadap penderitaan masyarakat. 

 

Ia berharap para anggota DPRD dapat membuka mata, telinga, dan hati untuk benar-benar menjadi representasi kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Batu-batu tersebut, menurut Frederich, akan diambil kembali apabila pihak DPRD sudah memberikan tanggapan atas tuntutan yang diajukan.

 

Seluruh rangkaian kegiatan aksi damai Forum Rakyat Resah dan Gelisah (FOKALIS) berlangsung tertib dan damai. Personel Sat Polres Sikka di bawah pimpinan Kasat Intelkam Iptu I Nyoman Suwasta melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memastikan situasi keamanan tetap terkendali.]Cm24]