PREMANISME : DAMPAK DARI TEKANAN EKONOMI DAN SOSIAL YANG MENGAKAR

Tribratanewssikka-Maumere
17-05-2025,
Fenomena Premanisme yang terjadi saat ini terus menjadi perhatian banyak pihak. Premanisme bukan hanya sekedar tindakan kriminal semata, tetapi juga merupakan manifestasi dari tekanan ekonomi dan sosial yang dialami masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Kab.Sikka Drs. Alexsander Longginus kepada Tim Redaksi Tribratanewssikka-Maumere pada Sabtu 17 Mei 2025 pukul 08.30 wita ,di kediamannya di Kel.Wolomarang, Kec. Alok Barat, Kab.Sikka.
Pada kesempatan wawancara langsung dengan Tim Redaksi Tribratamewssikka-Maumere Beliau menegaskan bahwa: "Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak individu atau kelompok yang kesulitan secara ekonomi, belum mendapatkan pekerjaan yang layak serta kesenjangan sosial yang semakin melebar menciptakan lingkungan yang rawan bagi berkembangnya kelompok-kelompok Premanisme", tegas Bapak Alexsander Longginus selaku Tokoh Masyarakat Kab.Sikka yang juga adalah Mantan Bupati Sikka periode 2004 s/d 2009.
Selanjutnya,ketidakstabilan ekonomi memaksa sebagian orang mencari cara bertahan hidup dengan jalan pintas, termasuk dengan melakukan pemerasan, pungutan liar, dan tindakan intimidasi dan lainnya'. Disisi Sosial, minimnya akses terhadap lingkungan sosial kemasyrakatan, turut menjadi faktor pendorong Premanisme. Banyak individu yang sejak usia muda telah terpapar lingkungan keras, sehingga terjebak dalam pola hidup yang sulit keluar dari lingkaran kekerasan. Tidak jarang, mereka bergabung dengan kelompok preman untuk mendapatkan perlindungan dan dukungan sosial ekonomi.
Lebih lanjut terkait tindakan pemerintah dan Penegak hukum untuk mengatasi Premanisme, Beliau menegaskan bahwa pendekatan Represif yang dilakukan oleh pemerintah dan penegak hukum, tidak cukup dan tidak efektif untuk mengatasinya. Perlu adanya strategi yang lebih holistik dan lebih nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat, termasuk upaya peningkatan ekonomi keluarga dalam bidang pertanian, pendidikan, dan kesempatan kerja bagi masyarakat yang rentan. Tanpa langkah konkret dalam meningkatkan taraf hidup, fenomena ini akan terus berulang dan menjadi bagian dari dinamika sosial yang sulit diberantas.
Pemerintah, penegak hukum, Instansi terkait, seluruh elemen masyarakat serta berbagai lembaga sosial diharapkan mampu bekerja sama dalam menciptakan solusi yang lebih komprehensif, sehingga masalah Premanisme tidak hanya ditangani dari sisi penegakan hukum, tetapi juga dari akar permasalahannya. Dengan upaya yang berkelanjutan, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.
Kembali Beliau mengungkapkan bahwa seiring dengan program pemerintah saat ini yakni Program Peningkatan Pangan Nasional, Semua pihak harus bergandengan tangan agar program ini bisa terlaksana dengan baik, hal ini bisa mengurangi kesenjangan di bidang ekonomi dan sosial yang juga adalah salah satu faktor penyebab tindakan melanggar hukum termasuk Premanisme.
Menanggapi tentang Langkah-langkah Pihak Kepolisian yang saat ini masiv untuk memberantas Premanisme, beliau menuturkan bahwa : "seperti yang saya sampaikan tersebut di atas bahwa Langkah yang diambil oleh pihak kepolisian dalam hal ini Pihak Polres Sikka untuk membrantas Premanisme harus lebih ditingkatkan pada upaya pencegahan (preentif dan prefentif ) kepada masyarakat. Diharapkan Langkah-langkah penegakan hukum ( Represif ) menjadi pilihan terakhir dalam menyelesaikan masalah ini.
Menurut pendapat Bapak Aleksander Longginus bahwa selama ini Pihak Polres Sikka telah melaksakan program kerjanya dengan baik dalam upaya pencegahan dengan memerjunkan personil Bhabinkamtibmas yang langsung bersetuhan dengan masyarakat, dan berhasil menyelesaikan masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat. Ada beberapa Program Program Polres Sikka yang baik dan langsung dirasakan oleh masyarakat yakni program Jumad Curhat, Program Minggu Kasih, Patroli Rutin, dan program lainnya ini perlu ditingkatkan. Namun disisi lain Pihak Kepolisian juga perlu adanya pembenahan internal terhadap Oknum-oknum yang belum melaksanakan tugas kepolisian dengan baik, bahkan sebagai pelanggar hukum seperti kasus yang terjadi saat ini yang melibatkan Aparat penegak hukum. Hal ini harus menjadi perhatian serius secara intern kepolisian.
Pada akhir pernyataannya, Bapak Aleksander Longginus memberikan Apresiasi kepada Kapolres Sikka dan jajarannya yang telah melayani masyarakat Sikka dengan baik, sehingga secara umum warga Sikka dapat melaksanakan aktfitasnya dengan aman dan tertib. " Saya selaku tokoh masyarakat Sikka memberikan ucapan Terimkasih Yang Berlimpah Kepada Kapolres Sikka dan jajarannya yang telah melaksanakan tugas dengan baik kepada warga masyarakat Kab.Sikka, saya medukung penuh Aparat Kepolisian Polres Sikka dalam upayanya melakukan pendekatan, himbauan, sosialisasi dalam rangka mencegah dan pemberantasan penyakit masyarakat di Nian Tana Sikka ".
* LT*
( Humas Polres Sikka )