“Presisi Gizi di Sikka: Distribusi MBG Berjalan Mulus untuk 27.727 Warga dalam Sehari!”
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sikka kembali membuktikan ketepatan sasaran dan kekuatan sinerginya. Dengan 27.727 penerima manfaat yang tersebar di sembilan dapur SPPG.
Tribratanewssikka.com - Maumere, 2 Desember 2025 – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI kembali menyentuh masyarakat di Kabupaten Sikka. Pada Senin, 1 Desember 2025, ribuan peserta didik dari tingkat PAUD hingga SMA serta warga Posyandu (balita, ibu hamil, dan ibu menyusui) menerima bantuan makanan sehat yang disalurkan melalui sembilan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di beberapa kecamatan.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WITA dan berakhir pada 13.00 WITA ini dipantau langsung oleh personel Unit II Sat Intelkam Polres Sikka dan berjalan aman, tertib, serta mendapat respons positif dari masyarakat.
Program MBG di Sikka dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan mekanisme penyajian makanan basah—berupa nasi, lauk-pauk, sayuran, dan buah—yang dimasak dan didistribusikan langsung ke sekolah-sekolah dan posyandu.
Sebanyak 27.727 penerima manfaat tercatat menerima paket makanan bergizi dari 9 dapur SPPG, yang tersebar di Kecamatan Alok, Alok Timur, Alok Barat, Lela, Kangae, Kewapante, dan Nita.
Sebaran Penerima manfaat diberbagai SPPG adalah : SPPG Waerumbia – Yayasan Inang Anselmia Constantia: 3.445 penerima. SPPG Kangae Mangun Puan: 3.445 penerima. SPPG Peduli Nian Tana Flores (Nangameting): 3.248 penerima. SPPG Lacaza Peduli Kasih: 2.388 penerima. SPPG Alok Kota Uneng II – Makmur Sejahtera Indonesia: 3.089 penerima. SPPG Wailiti – Pinflo: 3.153 penerima. SPPG Kangae – Beatrix Peduli Anak: 3.036 penerima. SPPG Waiara – Yaspem: 2.835 penerima. SPPG Nita – Yayasan Iwan Leo: 2.312 penerima.
Beragam lembaga pendidikan—mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga sekolah luar biasa (SLB)—menjadi sasaran program ini. Posyandu di tiap wilayah juga tercakup dalam distribusi.
Program Makan Bergizi Gratis menyasar kelompok penerima manfaat yang paling membutuhkan perhatian gizi yaitu Peserta didik, Balita, Ibu hamil, Ibu menyusui.
Melalui penyajian makanan lengkap dengan karbohidrat, protein, serat, dan buah, pemerintah berharap dapat meningkatkan status gizi anak sekolah dan mencegah stunting pada balita.
Di beberapa titik, para guru dan kader Posyandu menyambut dengan antusias, mengapresiasi kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan dari dapur SPPG.
BGN menegaskan bahwa seluruh dapur SPPG wajib menerapkan standar penyajian yang ketat, termasuk kebersihan dapur, transportasi makanan, serta keterlibatan ahli gizi di setiap dapur. Pemantauan langsung oleh aparat kepolisian di Sikka juga memastikan distribusi kepada peserta didik berjalan transparan dan sesuai data.
Hingga pukul 13.30 WITA, seluruh rangkaian kegiatan berjalan tanpa gangguan. Dengan total hampir 28 ribu penerima manfaat, Kabupaten Sikka menjadi salah satu daerah di Nusa Tenggara Timur yang menunjukkan kesiapan optimal dalam mendukung Program MBG.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung melalui asupan bergizi, tetapi juga memperkuat sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, yayasan pengelola dapur SPPG, serta aparat keamanan. [Cm24]


