Aksi Damai Aliansi Yayasan Nativitas dan PMKRI Sikka : Tuntut Perbaikan Hak Panti Asuhan

Tribratanewssikka.com - Maumere., 24 Oktober 2024 – Aksi damai yang digelar oleh Aliansi Yayasan Nativitas bersama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Sikka pada Kamis, 24 Oktober 2024.

 Aksi ini diikuti oleh 90 orang, termasuk anak-anak dari beberapa panti asuhan, untuk menuntut perbaikan operasional Yayasan Nativitas yang dinilai mengalami penurunan kualitas akibat polemik internal.

Massa berkumpul di tiga lokasi, yaitu Lapangan Kota Baru di Jalan Merpati, Keuskupan Lepo Bispu di Kelurahan Kota Uneng, serta Kantor Yayasan Nativitas di Jalan Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng. 

Dipimpin oleh koordinator lapangan Margareta Nas dan koordinator umum Gabriel Gleko, aksi damai ini didukung oleh beberapa panti asuhan, antara lain Maria Stella Maris Nangahure, Rereksio Lekabai, Asumta Wolofeo, dan Nativitas Watublapi.

Massa membawa berbagai alat peraga, termasuk spanduk besar bertuliskan "KAMI BUTUH SPONSOR BELGIA DAN BELANDA, KAMI TIDAK BUTUH KORY" serta spanduk lainnya yang menuntut perbaikan kesejahteraan anak-anak panti asuhan dan meminta penolakan terhadap kepemimpinan Kornilia Yasinta Kimang alias Ibu Kory sebagai Ketua Pembina Yayasan Nativitas.

 

Aksi dimulai pada pukul 09.30 WITA di Lapangan Kota Baru, sebelum bergerak menuju Keuskupan Lepo Bispu. Di depan Keuskupan, massa diterima langsung oleh Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, yang memimpin doa bersama dan memberikan berkat kepada anak-anak panti asuhan. 

 

Massa kemudian bergeser ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Sikka, di mana Kepala Dinas Sosial, Rudolfus Ali, menyambut mereka. Pada kesempatan tersebut, massa menyampaikan tuntutan agar hak-hak anak panti asuhan dikembalikan dan meminta pemberhentian Ibu Kornilia sebagai Ketua Pembina Yayasan Nativitas.

 

Sekitar pukul 12.00 WITA, massa bergerak menuju Kantor Yayasan Nativitas Maumere. Di sini, mereka menuntut agar fasilitas yang sebelumnya diberikan kepada anak-anak panti asuhan dikembalikan, serta meminta agar karyawan yang dipecat secara sepihak dipekerjakan kembali.

 

Situasi memanas saat massa menduduki kantor yayasan pada pukul 12.25 WITA. Mereka melakukan pengerusakan terhadap pintu kamar Ketua Pembina dan mengeluarkan barang-barang miliknya beserta karyawan dari ruangan.

 

Aksi ini sempat dilaporkan ke Polres Sikka dan dilanjutkan dengan proses mediasi. Barang-barang yang telah dikeluarkan kemudian dikembalikan ke ruangan tersebut setelah negosiasi.

 

Secara keseluruhan aksi damai berlangsung tertib dan berakhir pada pukul 16.30 WITA. Pengamanan dilakukan oleh Satlantas Polres Sikka, Sat Intelkam, dippin langsung oleh Kabag Ren Polres Sikka AKP SIPRIANUS SEDAN untuk memastikan kegiatan berjalan dengan aman. 

 

Meskipun sempat terjadi insiden pengerusakan, aksi tersebut dapat diakhiri dengan damai tanpa korban luka-luka. Massa berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti demi kesejahteraan anak-anak panti asuhan yang selama ini merasa diabaikan. ( Cm²4 )