"Drama Pencarian Berakhir, : Bocah F.F 12 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Pantai Du"

Tribratanewssikka.com-Maumere. Setelah melalui upaya pencarian intensif, korban tenggelam atas nama F. F (12), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Pantai Du, Desa Du, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BASARNAS Maumere, TNI AL, Pol Airud, Polsek Lela, serta nelayan setempat, dengan menggunakan perahu karet, drone, dan perahu nelayan.

Operasi pencarian dimulai sejak pagi hari, Kamis (15/8/2024), dengan apel persiapan yang dipimpin oleh Danru BASARNAS Maumere, Yudha Perdana Kusuma. Sebanyak 18 personel gabungan yang terdiri dari 5 personel BASARNAS Maumere, 1 personel TNI AL, 1 personel Pol Airud, 4 personel Polsek Lela, serta nelayan lokal dari Desa Sikka dan Desa Watutedang turut serta dalam operasi ini.

Korban ditemukan oleh nelayan bernama Leo Yulman pada pukul 13.20 WITA, yang melihat tubuh korban mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian. Leo Yulman, bersama dua nelayan lainnya, segera melakukan evakuasi menggunakan perahu. Meski sempat direncanakan untuk dibawa ke RS Sta. Elisabeth Lela, keluarga korban memilih untuk membawa jasad Fransiskus langsung ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulans Yayasan Save Help Flores (SHF).

 

Kapolsek Lela, IPTU I Nyoman Simion, segera menghubungi Puskesmas Nanga untuk melakukan Visum Et Repertum di rumah duka. Tim Identifikasi dari Polres Sikka yang dipimpin oleh Bripka Kristoforus Suhri juga turut hadir untuk melakukan identifikasi terhadap korban.

 

Menurut hasil visum yang dilakukan oleh dokter Carolina A. Kowan dari Puskesmas Nanga, korban meninggal murni akibat tenggelam. Pemeriksaan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

 

Proses visum dan identifikasi selesai pada pukul 15.15 WITA, setelah itu jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk prosesi pemakaman yang direncanakan akan dilaksanakan pada Jumat, 16 Agustus 2024, pukul 10.00 WITA. Keluarga korban, melalui ayah kandungnya, Petrus Stewong, menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.

 

Kepolisian bersama BASARNAS telah melakukan tugas mereka dengan baik, mulai dari pencarian, evakuasi, hingga memberikan pemahaman kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi. 

 

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu waspada saat beraktivitas di sekitar perairan, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap bahaya tenggelam. Penting untuk selalu mengawasi anak-anak saat bermain di pantai atau di sekitar perairan dan memastikan mereka memahami potensi risiko. Keselamatan adalah prioritas utama. Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban, Keamamam dan keselamatan di lingkungan kita. (C.m²⁴)