Sebagai bentuk kesiapan siagaan terhadap kondisi darurat, PT PLN (persero) UP3 Flores bagian timur menggelar simulasi penanganan huru-hara di halaman kantor PLN, Jumat (20/3/2020).
Pasukan Dalmas Polres Sikka yang dipimpin oleh Kasat Samapta Polres Sikka IPTU MESAKH Y. HETHARIE, SH amankan aksi PLN dari demo anarkis warga masyarakat Kab. Sikka dikarenakan adanya pemadaman listrik selama 3 minggu.
Para pendemo yang berjumlah puluhan orang itu diperankan oleh para karyawan PLN. Aksi demo itu dibuat mirip seperti demo sesungguhnya. Para pendemo berjalan sambil membentangkan sejumlah poster bertuliskan Stop pemadaman listrik, Kami butuh terang, bukan gelap, "Apa yang telah merasukimu, pemadaman tiap hari, kami telah bosan gelap" dan lainnya.
Massa awalnya hanya berorasi di depan kantor PLN trsebut atas ketidaknyamanan mereka terhadap langkah yang dilakukan PLN, hingga pada saat beberapa orang provokator mencoba untuk membuat massa bertindak anarkis.
Pasukan dalmas Polres Sikka berusaha mendorong mundur masa untuk memecah konsentrasi, namun massa semakin anarkis dan mulai melempari petugas.
Pasukan Dalmas akhirnya memberikan peringatan dan langsung melepaskan gas air mata ke arah massa karena peringatan tidak diindahkan.
Kasat Samapta Polres Sikka IPTU MESAKH Y. HETHARIE, SH yang didampingi oleh KBO Polres Sikka IPDA H. MUHAMADONG dan Aipda Des Misa bertindak sebagai Instruktur menjelaskan, untuk menangani pendemo maka ada jalur penanganan unjuk rasa yang harus berpegang pada aturan. Tahapannya, dalmas damai dan jika diperlukan akan diturunkan pasukan dalmas lanjutan saat pengunjuk rasa mulai anarkis.
Pendemo awalnya harus dihimbau, diberi peringatan, tembakan gas air mata, semprot gas air mata dan pasukan dengan tembakan gas air mata lanjutan agar pendemo menjauh dari objek yang dituju, katanya. (H21).