Sinergi Pemerintah dan Mahasiswa Bahas Ketahanan Pangan Sikka dalam Seminar Nasional PMKRI 2025

Seminar Nasional Ketahanan Pangan oleh PMKRI Maumere menjadi ruang diskusi ilmiah untuk membedah kebijakan pangan dan implementasi program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Sikka, dengan hasil berupa komitmen bersama memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menuju kemandirian pangan daerah.

Sinergi Pemerintah dan Mahasiswa Bahas Ketahanan Pangan Sikka dalam Seminar Nasional PMKRI 2025
PMKRI Maumere Dorong Penguatan Ketahanan Pangan Lewat Program Dapur Gizi dan MBG Nasional

Tribratanewssikka.com – Maumere, 7 Oktober 2025. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Pelindung Santo Thomas menyelenggarakan Seminar Nasional Ketahanan Pangan bertema “Membedah Sinergi Dapur Gizi dan Ketahanan Pangan: Sebuah Analisis Kritis Terhadap Kebijakan Pangan di Kabupaten Sikka”. 

Kegiatan berlangsung pada Selasa (7/10/2025) pukul 09.00 WITA di Aula Universitas Nusa Nipa Maumere, Jalan Kesehatan, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Seminar nasional ini dihadiri sekitar 300 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan. Turut hadir Rektor Universitas Nusa Nipa Dr. Jonas K. G. D. Gobang, S.Fil., M.A., Ketua DPRD Kabupaten Sikka Stefanus Sumandi, S.Fil., Wakapolres Sikka Kompol Nofi Posu, S.H., S.I.K., M.H.,serta perwakilan dari Kodim 1603/Sikka dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere, Fabianus Rowa, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

 

Empat pembicara utama hadir dalam seminar ini, yaitu: Drs. Ambrosius Peter, M.A. (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka), Oswaldus Ngani, S.Fil. (Kepala Regional SPPI Provinsi NTT), Julianus Jeksen, S.P., M.P. (Akademisi), dan Kris Sologus Dami, S.P. (Petani milenial sekaligus praktisi pertanian lokal).

 

Para pembicara membahas berbagai aspek ketahanan pangan di Kabupaten Sikka, mulai dari kondisi produksi dan distribusi pangan, hingga implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional.

 

Dalam paparannya, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Sikka, Drs. Ambrosius Peter, menyampaikan bahwa Sikka masih menghadapi defisit produksi beras sekitar 30.509 ton per tahun. 

 

Namun demikian, pemerintah daerah terus berupaya memperkuat ketahanan pangan lokal melalui program strategis seperti Gerakan Pangan Murah (GPM), Pekarangan Pangan Lestari (P2L), serta pengembangan dapur gizi (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG) di berbagai wilayah.

 

Sementara itu, Kris Sologus Dami menyoroti pentingnya pemberdayaan petani lokal dalam mendukung keberlanjutan program MBG. Menurutnya, MBG bukan hanya tentang pemenuhan gizi, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi pedesaan jika melibatkan petani, BUMDes, dan UMKM sebagai penyedia bahan pangan utama.

 

Dari sisi nasional, Deputi Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan bahwa program MBG merupakan bagian dari Asta Cita pemerintah, yang tidak hanya berfokus pada gizi anak dan ibu hamil, tetapi juga pada penguatan ketahanan pangan nasional melalui sinergi lintas sektor dan pemberdayaan ekonomi lokal.

 

Kegiatan seminar ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Peserta seminar antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait kebijakan pangan, distribusi MBG, serta peluang kemitraan petani dengan pemerintah daerah.

 

Secara keseluruhan, kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh PMKRI Maumere berjalan aman, lancar, dan kondusif, serta diharapkan menjadi wadah akademik yang memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah dalam mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Sikka.[Cm24-Humas Polres Sikka]