Guru Hebat, Indonesia Kuat” Menggema di Sikka HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 Diperingati di Markas Brimob Maumere

Upacara HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 di Lapangan Mako Kompi 1 Brimob Maumere berlangsung khidmat dengan Wakil Bupati Sikka Ir. Simon Subandi Supriadi sebagai Inspektur Upacara, dihadiri Forkopimda, para kepala sekolah, dan ratusan guru serta siswa se-Kabupaten Sikka. Melalui tema “Guru Hebat Indonesia Kuat”, pemerintah menegaskan komitmen meningkatkan beasiswa, pelatihan, dan kesejahteraan guru, sekaligus memperkuat perlindungan hukum bagi pendidik di tengah tantangan era digital. Di tangan para gurulah, masa depan generasi Sikka dan Indonesia dipertaruhkan.

Guru Hebat, Indonesia Kuat” Menggema di Sikka HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 Diperingati di Markas Brimob Maumere
Ratusan Guru Padati Mako Brimob Maumere, Peringati HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025

Tribratanewssikka.com - Maumere, 26 November 2025 – Ratusan guru dan pelajar dari berbagai penjuru Kabupaten Sikka membanjiri Lapangan Mako Kompi 1 Batalyon B Pelopor Brimob Maumere di Desa Namangkewa, Kec. Kewapante, Selasa (25/11/2025). 

Mereka hadir untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 dengan tema penuh kekuatan: “GURU HEBAT INDONESIA KUAT.”

Upacara dimulai sekitar pukul 09.20 Wita dan berlangsung khidmat dengan Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi Supriadi, bertindak sebagai Inspektur Upacara.

 

Upacara ini menjadi momentum kebersamaan lintas sektor. Tampak hadir: Ketua DPRD Kab. Sikka, Stefanus Sumandi. Kadis PKO Kab. Sikka, Germanus Goleng. Kapolsek Kewapante, IPTU Chairil Syafar. Perwakilan Koramil Kewapante, Letda Onisimus Niab. Danki Kompi 1 Batalyon B Pelopor, IPTU I Wayan Sukadana. Camat Kewapante, Anselmus Moa, S.E., M.Si. Asisten II Setda Sikka, Konstansia T. Arankoja. Kadis Kominfo Kab. Sikka, Fery Awales. Para kepala sekolah se-Kabupaten Sikka. Guru-guru anggota PGRI se-Kabupaten Sikka.

 

Peserta upacara terdiri dari: 2 peleton guru SMP PGRI Kab. Sikka. 3 peleton guru SMA PGRI Kab. Sikka. 1 peleton siswa-siswi perwakilan pelajar. Formasi barisan yang rapi dan kompak mempertegas wibawa dan marwah guru sebagai garda terdepan pendidikan.

 

Rangkaian upacara dimulai dengan masuknya pemimpin upacara, kemudian Inspektur Upacara memasuki lapangan dan menerima penghormatan. Selanjutnya dilaksanakan: Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Mengheningkan cipta dipimpin Inspektur Upacara. Pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur Upacara, diikuti seluruh peserta. Pembacaan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menyanyikan Hymne Guru yang menyentuh perasaan para peserta.

 

Suasana hening, haru, dan bangga berpadu ketika lagu-lagu kebangsaan dan lagu perjuangan guru menggema di tengah lapangan Markas Brimob tersebut.

 

Dalam amanatnya, Wakil Bupati Sikka menyampaikan salam hormat kepada para guru sebagai insan beriman yang mengemban tugas mulia mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia menegaskan bahwa guru adalah tulang punggung peradaban dan penopang utama kualitas sumber daya manusia Indonesia.

 

Wakil Bupati kemudian membacakan kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang fokus pada peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Di antaranya:

 

Beasiswa Rp 3.000.000 per semester bagi guru yang belum berpendidikan D.IV/S1 melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau untuk 12.500 guru pada tahun 2025.

 

Program pelatihan strategis seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), peningkatan kompetensi guru Bimbingan Konseling dan non-BK, Deep Learning, Koding, Kecerdasan Artifisial (AI), Kepemimpinan Sekolah, dan pelatihan lainnya.

 

Tunjangan sertifikasi: Rp 2.000.000 per bulan untuk guru non-ASN. Tunjangan setara 1 kali gaji pokok untuk guru ASN. Insentif Rp 300.000 per bulan untuk guru honorer, ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru.

 

Pemerintah, diakuinya, menyadari bahwa tunjangan dan insentif tersebut belum sepenuhnya menjawab harapan para guru. Namun, komitmen untuk memperbaiki dan memperkuat dukungan terhadap guru akan terus dilanjutkan.

 

Pada bagian berikut amanat, disampaikan rencana kebijakan ke depan yang lebih berpihak kepada guru, antara lain: Tahun 2028, kesempatan beasiswa studi lanjutan dibuka untuk 150.000 guru. Tunjangan bagi guru honorer dinaikkan dari Rp 300.000 menjadi Rp 400.000 per bulan. Beban administrasi guru dikurangi, kewajiban mengajar tidak lagi mutlak 24 jam per minggu. Ditetapkan satu hari khusus belajar untuk guru setiap pekan agar pendidik dapat fokus meningkatkan kompetensi dan kualitas diri.

 

Kebijakan ini diharapkan membuat guru lebih leluasa menjalankan tugas utamanya: mengajar, membimbing, dan membentuk karakter generasi muda.

 

Wakil Bupati menegaskan bahwa tugas guru di era digital dan dunia global jauh lebih berat. Guru kini berhadapan dengan: Gaya hidup yang kian hedonis dan materialistis. Tantangan sosial, budaya, moral, dan politik. Tuntutan masyarakat yang tinggi namun apresiasi kadang masih rendah.Tekanan material, sosial, dan mental, bahkan berhadapan dengan aparat penegak hukum dalam kasus-kasus tertentu.

 

Untuk melindungi guru yang menghadapi persoalan hukum terkait tugas mendidik, disampaikan pula bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kapolri. 

 

Salah satu poin pentingnya adalah penerapan restorative justice bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, atau LSM dalam perkara yang berkaitan dengan tugas profesionalnya sebagai pendidik.

 

Dalam amanat tersebut, guru ditegaskan bukan hanya pengajar mata pelajaran, tetapi: Agen pembelajaran dan agen peradaban. Pembimbing nalar kritis, kejernihan hati, dan akhlak mulia. Penolong murid yang menghadapi masalah akademik, sosial, moral, spiritual, hingga persoalan ketergantungan gawai, judi online, dan tekanan ekonomi

 

Guru juga dipandang sebagai: Figur inspiratif. Teladan yang “digugu dan ditiru”. Orang tua kedua, mentor, motivator, bahkan sahabat murid dalam suka dan duka. Karena itu, para guru diajak untuk: Meluruskan niat dalam mengabdi. Menjaga stamina intelektual, sosial, dan moral. Meneguhkan jati diri sebagai pendidik profesional.

 

Masyarakat dan orang tua diminta untuk tidak mudah menghakimi guru hanya dari angka-angka nilai akademik, karena sesungguhnya tanggung jawab pertama pendidikan adalah di keluarga. Guru adalah mitra, bukan pelengkap.

 

Khusus kepada para murid, Wakil Bupati menyampaikan kembali lima nasihat Presiden Prabowo Subianto: Belajarlah yang baik!. Cintai ayah dan ibumu!. Hormati guru!. Rukun dengan teman!. Cintai tanah air dan bangsa!.

 

Ia menekankan, masa depan para murid sangat ditentukan oleh ridho dan doa guru, sehingga memuliakan guru sama artinya dengan memuliakan masa depan sendiri.

 

Mengakhiri amanat, Wakil Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh guru atas dharma bakti yang tidak ternilai dengan materi. Ia mengajak guru untuk terus mengabdi kepada negeri, karena di tangan gurulah kualitas sumber daya manusia dan masa depan bangsa dipertaruhkan.

 

Upacara kemudian dilanjutkan dengan: Menyanyikan Hymne PGRI. Pembacaan doa. Laporan pemimpin upacara kepada Pembina Upacara. Penghormatan kepada Pembina Upacara. Pembina Upacara meninggalkan mimbar. Pembubaran barisan.Rangkaian upacara berakhir pada pukul 11.20 Wita dalam keadaan khidmat, aman, dan lancar. [Cm24]